
Novel hafalan sholat Delisa sangat menginspirasi dan dapat menjadi teladan. Resensi novel Delisa ini dapat membantu anda memahami bukunya tanpa membaca panjang lebar. Resensi novel ini saya buatkhusus untuk Anda yang memerlukannya. Anda wajib membaca Resensi novel dibawah jika Anda penasaran.
Keikhlasan Hati Seorang Anak
Judul Novel :Hafalan Shalat Delisa
Pengarang :Tere Liye
Penerbit :Republika
Terbit :2005
Tebal Novel :248 Halaman
Tema :Ketegaran
Novel ini menceritakan seorang gadis kecil
bernama Delisa putri bungsu dari umi Salamah dan abi Usman. Umur Delisa
sekarang adalah 6 tahun, matanya biru, begitu lugu dan polos. Delisa mendapat
tugas untuk menghafalkan bacaan-bacaan shalat oleh bu guru Nur yang akan
disetorkan pada tanggal 26 Desember 2004. Umi dan abinya sangat mendukung usaha
Delisa untuk menghafalkan shalat dengan menjanjikan hadiah-hadiah yang membuat
Delisa sangat bersemangat saat menghafalkan. Uminya sudah membelikan kalung 2
gram dengan liontin D yang berarti Delisa dan abinya akan membelikan sepeda
untuknya. Sampai saat itu waktunya Delisa menyetorkan hasil hafalannya selama
ini kepada bu guru Nur. Bumi berguncang, tanah merekah, gempa bumi 8,9 SR.,
tsunami pun tak tertahankan, air laut menyapu semua yang ada didaratan. Delisa
tetap khusu’ dengan setoran hafalan shalatnya. Shalat Delisa belum sempurna,
tetapi dia ikut tersapu oleh air laut itu. Delisa ditemukan masih bernafas oleh
prajurit Smith yang menjadi mu’alaf karena mendapat hidayah saat melihat
pancaran cahaya Delisa akhirnya dia mengganti namanya menjadi prajurit Salam. 6
hari Delisa terbaring pingsan antara sadar dan tidak, dia bermimpi bertemu umi
dan kakaknya yang pergitanpa membawanya serta. Keadaan Delisa tidak kunjung
membaik, dengan adanya suara seorang ibu yang
sedang shalat tahajud, dan membacakan bacaan shalat dimana bacaan shalat
Delisa terputus membuatnya sadar dari keadaannya. Delisa terbangun dengan
kondisi kaki teramputasi dan badan penuh luka jaitan dan luka-luka lebam. Saat
keadaan seperti ini membuat Delisa bertemu dengan abinya. Delisa sangat lupa dengan
semua hafalan shalatnya, karena Delisa menghafalkannya dengan hadiah yang sudah
dijanjikan oleh umi dan abinya bukan karena Allah. Malam itu Delisa bermimpi
bertemu uminya yang menunjukkan kalung itu dan permintaan untuk menyelesaikan
tugas hafalan shalatnya. Kekuatan ini membuat Delisa dapat melakukan shalat
ashar secara sempurna. Delisa shalat karena Allah. Hadiah pun datang pada
Delisa, dia menemukan kalung D di genggaman tangan jenazah uminya, sesudah 3
bulan. Dalam kesendirian, Delisa belajar tentang keikhlasan.
1. Kelebihan
:
a.) Delisa
dapat membuat pembacanya tertawa sendiri degan kepolosannya
b.) Kisah
hidup Delisa,mampu membuat pembaca meneteskan air mata
c.) Kisah
kekeluargaan didalamnya, mengajarkan agar kita akur dengan kakak maupun adik
d.) Mengajarkan
kita agar mengedepankan Allah sebelum
urusan duniawi
2. Kekurangan:
a.) Novel
ini seperti film dokumenter, sehingga dapat memunculkan rasa bosan pada pembaca
b.) Kover
buku terlalu sederhana dan membosankan
c.) Penulis
buku terlalu tinggi menggambarkan sifat tokoh seorang anak berumur 6 tahun
0 komentar:
Posting Komentar